Finch: Melintasi Badai untuk Sebuah Harapan

Finch (2021): Kisah Haru Tentang Harapan dan Ikatan di Tengah Kehancuran
Di tengah gurun pasca-apokaliptik yang sunyi, di mana matahari menjadi musuh dan badai pasir adalah ancaman harian, hiduplah Finch (Tom Hanks). Seorang insinyur yang gigih, Finch adalah salah satu dari sedikit manusia yang tersisa di Bumi yang rusak parah. Bukan karena ia memilih sendirian, melainkan karena inilah takdir yang ia hadapi setelah bencana radiasi ultraviolet menghancurkan peradaban. Namun, Finch tidak sepenuhnya sendiri; ia ditemani oleh anjing setianya, Goodyear, dan sebuah robot pengangkut bernama Dewey.
Dunia yang Brutal dan Misi yang Personal
Setiap hari adalah perjuangan bagi Finch. Berbalut pakaian pelindung, ia menjelajahi kota-kota mati seperti St. Louis, mencari sisa-sisa persediaan yang berharga—bahkan sekadar kaleng makanan anjing. Perangkat di lengannya terus mengingatkan akan bahaya radiasi dan badai yang mengintai. Hidup Finch terstruktur di sekitar kelangsungan hidup dan satu tujuan utama: memastikan masa depan Goodyear. Ia tahu waktunya terbatas, tubuhnya mulai melemah akibat paparan radiasi, dan ia membutuhkan seseorang, atau sesuatu, untuk menjaga sahabat berkaki empatnya.
Lahirnya Jeff: Sebuah Harapan Berwujud Robot
Dari sinilah muncul gagasan ambisiusnya: menciptakan robot dengan kecerdasan buatan (AI) canggih yang bisa belajar dan berinteraksi. Robot itu, yang kemudian diberi nama Jeff (disuarakan oleh Caleb Landry Jones), dirancang bukan hanya untuk berfungsi, tetapi untuk memahami. Finch dengan sabar memindai ribuan buku, mentransfer pengetahuan ke Jeff, dan yang terpenting, menanamkan satu instruksi inti: melindungi Goodyear, apa pun yang terjadi.
Pelarian dari Badai dan Awal Perjalanan
Ketenangan relatif Finch hancur ketika Jeff, dengan kecerdasan barunya, meramalkan badai dahsyat yang akan berlangsung selama 40 hari. Persediaan mereka tidak akan cukup. Hanya ada satu pilihan: pergi. Tujuan mereka? Jembatan Golden Gate, sebuah tempat yang menyimpan kenangan dan harapan bagi Finch. Dengan tergesa-gesa, Finch menyelesaikan tubuh Jeff, mengajarinya berjalan, dan memuat van mereka. Perjalanan panjang melintasi padang pasir yang kering pun dimulai, membawa mereka semakin jauh dari keamanan dan semakin dekat dengan bahaya yang tak terduga.
Ujian di Jalan: Bahaya, Pelajaran, dan Kebenaran Pahit
Perjalanan mereka dipenuhi rintangan. Tornado yang mengerikan, ban pecah yang harus diganti (dengan Jeff mengangkat mobil, menunjukkan kekuatannya yang luar biasa), dan tentu saja, interaksi Finch dengan Jeff. Finch mulai mengajari Jeff tentang dunia, tentang empati, dan bahkan cara menyetir, seiring kondisi kesehatannya yang semakin memburuk. Jeff, dengan rasa ingin tahu seorang anak, belajar dengan cepat—terkadang dengan hasil yang lucu, seperti menabrak mobil terparkir, atau tragis, seperti ketika Dewey hancur oleh jebakan.
Namun, bahaya terbesar datang dari manusia lain. Konvoi mereka dikejar, memaksa Finch mengambil risiko. Dalam keputusasaan setelah panel surya mereka rusak, Finch akhirnya mengungkapkan kebenaran pahit kepada Jeff: kepunahan manusia bukan hanya karena bencana alam, tetapi juga karena manusia saling membunuh demi sisa-sisa sumber daya. Dia juga berbagi kisah pribadi tentang bagaimana dia mendapatkan Goodyear, sebuah cerita yang penuh penyesalan dan keinginan untuk menebus kesalahan masa lalu.
Secercah Harapan dan Perpisahan yang Mengharukan
Saat mendekati San Francisco, sebuah momen ajaib terjadi. Jeff melihat kupu-kupu. Di tengah kehancuran, kehidupan kecil itu menjadi simbol harapan. Finch, untuk pertama kalinya setelah sekian lama, bisa keluar di siang hari tanpa pakaian pelindung, merasakan kehangatan matahari yang kini bersahabat. Ia takjub melihat kupu-kupu beterbangan, sebuah pemandangan yang tak pernah ia kira akan dilihatnya lagi. Di bawah langit yang cerah, Finch menceritakan kepada Jeff mengapa Golden Gate menjadi tujuan terakhirnya—sebuah janji dan harapan dari sang ayah yang tak pernah ia penuhi.
Dengan sisa tenaga, Finch membuat Jeff berjanji untuk melanjutkan tugasnya merawat Goodyear. Sebuah ikatan tak terucapkan terjalin antara manusia yang sekarat, anjing setia, dan robot yang baru lahir. Finch, yang kini terbatuk darah dan nyaris tak sanggup berdiri, mengucapkan selamat tinggal kepada Jeff dengan jabatan tangan dan pelukan hangat. Tak lama kemudian, ia menghembuskan napas terakhirnya di dalam van, saat senja tiba.
Warisan Harapan yang Terus Berlanjut
Film Finch (2021) bukanlah sekadar kisah bertahan hidup, melainkan sebuah ode tentang arti keluarga, warisan, dan harapan di tengah keputusasaan. Tom Hanks menghadirkan performa yang kuat dan penuh emosi sebagai Finch, seorang pria yang berjuang bukan untuk dirinya sendiri, melainkan untuk makhluk-makhluk yang ia cintai. Transformasi Jeff dari robot yang kaku menjadi entitas dengan emosi dan rasa tanggung jawab yang mendalam menjadi inti penceritaan yang mengharukan.
Meskipun berakhir dengan kehilangan, Finch meninggalkan kita dengan pesan optimisme. Jeff dan Goodyear melanjutkan perjalanan mereka ke Golden Gate, mewujudkan impian Finch, membawa serta warisan cinta dan harapan untuk masa depan yang tidak pasti. Ini adalah tontonan yang akan menghangatkan hati Anda, merenungkan esensi kemanusiaan, dan mengingatkan kita bahwa ikatan yang tulus bisa ditemukan dalam bentuk yang paling tak terduga.
Info Film:
Tahun Rilis: 2021
Aktor Utama: Tom Hanks
Posting Komentar