Sinopsis Mohabbatein ANTV episode 82 part 2 tayang 20 oktober 2016 ( 314 ) " Raman Pulang Semoga Cepat Sembuh Raman "

Sinopsis Mohabbatein ANTV  episode 82 part 2 tayang 20 oktober 2016 ( 314 )
" Raman Pulang Semoga Cepat Sembuh Raman "

Ishita memegang kerahnya dan memukul Raman dengan kertas cerainya.

Raman : apa kau sudah gila.
Raman : tolong aku.. pak petugas hentikan dia.aku bisa mati.

Ishita terus memukul Raman dengan kertas cerainya.

Raman melihat sekeliling

Raman : semua melihat ke arah kita ishu.
Ishita : ya. biarkan saja..
aku ingin mereka melihat kita, tak ada yang ingin mempunyai suami sepertimu.

salah seorang pengunjung bandara bertanya apa yang terjadi pada Raman

raman :Pak, aku ini Raman Kumar dan lihat aku dipukuli oleh istriku sendiri.

Raman kemudian bilang pada Ishita kalau orang itu bertanya padanya apa yang terjadi dan raman menyuruh ishita menjelaskan.

Ishita mulai ngobrol dengan orang itu,

Raman segera berlari meninggalkan Ishita




Ishita melihatnya dan langsung mengejarnya

Raman mencoba berlindung dibelakang orang orang yang melintas disana menghindari pukulan dari Ishita.

Ishita memarahinya dan mulai memukulnya dengan kertas cerainya lagi

Raman berhasil meloloskan diri dari Ishita, namun Ishita masih terus mengejarnya dan ketika tertangkap, Ishita terus menerus memukuli Raman dengan surat cerai tersebut.

Ibu Raman berdoa untuk kembalinya Raman.

Orang-orang mengabungkan tangan melingkar mengelilingi Raman agar raman tak bisa kabur lagi
ishita pun masuk kedalam lingkaran mendekat ke raman.

Ishita : terima kasih, kalian telah melayani India dan kalian telah meghentikan masalah terbesar dari india, yaitu seorang suami ....
kau adalah pecundang, bagaimana kau bisa mengirim kertas perceraian untukku, kau selalu menciptakan masalah untukku ,
dan aku aku harus menghadapi segala sesuatunya
.
Raman : diamlah tenangkan dirimu Ishu.
Ishita : kita dekat karena Ruhi.

Ishita mengingatkan Raman.

Flashback pernikahan mereka dan beberapa kenangan manis mereka.

Raman : dengarkan aku ishu... Ishita :diamlah kau raman.

Ishita memegang kerahnya.

Ishita : aku berubah karenamu.
Raman : mengapa.
Ishita : kau ingin seorang ibu untuk Ruhi, dan aku ingin anak yaitu Ruhi, aku tak tahu apakah aku bisa tersenyum, setelah kau datang dalam hidupku, aku menemukan ishita yang baru yang mau pejuang. kau tak peduli tentang siapa pun, kau hanya ingin meninggalkan semua orang, mengapa, siapa yang kau hukum, apakah  kau juga akan mengambil keputusan hidupku.

Raman memegang lengan Ishita.

Raman : tenanglah ishu .. Ishita : aku tak akan tenang, kau tak bisa untuk mengambil keputusanmu, kau akan menikah dengan tipe pendiam, aku bukan jenis itu, aku tak akan mengatakan ya untuk semua kata ya yang kau ucapakan, kita akan mengambil keputusan bersama-sama, kau ini bodoh dan idiot berani berainya kau mengatur aku dengan Mani, apakah kau bertanya kepadaku apakah aku menyukai Mani, akuu ....

tiba tiba Ishita diam, berhenti  melanjutkan ceramahnya,

Raman tersenyum nakal melihat tingkah Ishita yang tiba tiba diam,

lidah ishita terasa kaku tak bisa berkata.

Raman :Ayoo lanjutkan, semua orang sedang mendengarkan sekarang, selesaikan ceramahmu.

Raman menggoda sambil tersenyum

Ishita :Aku tidak ingin mengatakannya

berbalik membelakangi Raman

Raman :Aku tidak akan pergi kemana mana, aku juga tidak bisa pergi kemana mana, tapi ada satu hal yang harus aku katakan.
ishu kamu memang seorang Madrasan yang gila.

Ishita : dan aku ini istri lelaki Punjabi yang gila
Raman :Kita berdua memang gila. Ishita : Kombinasi yang bagus kan ?

Raman dan Ishita tersenyum satu sama lain kemudian saling berpelukkan,
semua orang yang mengelilingi mereka berdua langsung bertepuk tangan,

Raman memegang tangan Ishita dan pergi

Raman dan Ishita berada di jalan. duduk di mobil bagian belakang dan ibu raman di depan bersama supir.

Raman : Ibu apa kau kedinginan, mari kita minum kopi.

Ibu Raman diam saja dan meminta sopir untuk membawa mereka pulang denga cepat.

Raman : cuacanya akan terasa panas rumah aku akan istirahat dirumah.

Ishita tersenyum melihat Raman.

Raman meminta Ishita untuk melihat kedepan.

Mereka membawa Raman rumah.

Semua anggota keluaga lyer dan balla berkumpul menunggu raman Raman kaget dan bingung.

satu per satu menghampiri Raman mengatakan.Semoga lekas sembuh dan memberikan bunga mawar.

Raman : memangnya apa yang terjadi denganku.

Ishita tertawa.

Raman : Mihir aku akan menamparmu, katakan apa yang terjadi.

Mihir hanya diam menghindari Raman,

Neelu juga memberikan mawar untuk raman

Neelu : semoga cepat sembuh tuan raman.

Raman : nellu katakan padaku, apa yang terjadi.

Ibu raman :Raman, tubuhmu memang sehat tapi pikiranmu sakit. kami mengatakan semoga lekas sembuh agar kamu bisa menjernihkannya otakmu

Mani datang dengan karangan bunga.

Mani : kau harus segera sembuh.

Raman meminta Mani untuk menjelaskan.

Mani : kau adalah temanku, dan kau memintaku untuk menjaga Ishu, kau tak berpikir tentang aku, kau mengikat masalahmu untuk mencekek leherku.

Ishita menegur Mani.

Mani : kau menjadi sangat berbahaya ishu.
sudahlah kalian berdua diciptakan untuk satu sama lain.

Mani menyatukan tangan mereka.
Raman : aku berjanji aku tak akan pernah pergi , maaf.

Ruhi datang.

Ruhi : siapa yang mengatakan aku menyesal dan meminta maaf kepadaku.

Raman memegang telinga dan mengatakan maaf.

Ruhi : Ayah harus dihukum dengan menjewer telinga sambil skotjam, aku yang akan menghitungnya.

 Raman melakukannya

Ishita :Lihat, aku ibunya tidak bisa melakukan hal ini pada raman tapi putrinya bisa melakukan padanya

semua orang tertawa melihat raman.
ibunya raman : sudah cukup berhenti raman.
Ruhi :Ayah harus minta maaf,
Raman : aku minta maaf ruhi.

Raman menggendong Ruhi.

Ibu Raman : kita tak bisa apa-apa tanpamu dan kau tak bisa tanpa kita.

Mani dan Ishita berdiri agak menjauh dari mereka,

Mani : Ishita, kau sudah melakukan apa yang aku katakan padamu.
Ishita  : menggeleng, belum.
Mani : astaga. apa lagi yang kau tunggu.
Ishita : raman harus mengatakannya pertama kali.
aku akan menunggu seumur hidup sampai ia mengatakannya.

Mani tersenyum.

Keesokan harinya, Ishita terbangun dari tidurnya, ada Ruhi dan Raman di sampingnya.

Ishita tersenyum sambil memperhatikan Raman yang masih tidur

ishita :Dia  memang keras kepala, dia telah membuat begitu banyak masalah tapi dia tidak mau mengatakannya perasaannya padaku, aku juga akan keras kepala, sampai kamu mengatakannya, aku juga tidak akan mengatakannya,
aku akan menunggu

Ishita melihat raman

Ishita : beberapa orang  terlihat sangat manis ketika tidur, tapi terlihat tampan ketika sedang bertengkar.
Ishita membelai rambut Raman dengan lembut

Ishita :Ini adalah tantangan buatku

Ishita tersenyum.





by : ferentzk



Loading...

0 Response to "Sinopsis Mohabbatein ANTV episode 82 part 2 tayang 20 oktober 2016 ( 314 ) " Raman Pulang Semoga Cepat Sembuh Raman ""

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel